Rayap merupakan hama yang dapat menimbulkan masalah berupa kerugian dalam hal ekonomi di Indonesia. Rayap ini dapat menyebabkan kerusakan yang nilainya tidak tanggung - tanggung jumlahnya bisa mencapai miliaran rupiah setiap tahunnya, kerusakan yang ditimbulkan secara masih dan menyangkut kerusakan pada Bangunan komersial maupun bangunan pribadi serta dokumen berharga lainnya.
Rayap tanah telah ada selama lebih dari 55 juta tahun dan mereka sangat pandai dalam hal apa yang mereka lakukan. Sebagian besar kesuksesan mereka dapat dikaitkan dengan perilaku saling kerjasama dalam koloni sosial mereka. Karena rayap ini memang dikenal sebagai serangga sosial. Ini berarti mereka hidup dalam kelompok keluarga yang disebut koloni. Serangga sosial berbeda dari serangga lain seperri belalang, kecoak, atau kumbang, karena setiap rayap di koloni melakukan pekerjaan tertentu yang menguntungkan koloni secara keseluruhan.
Sebagian besar serangga lain hanya bekerja untuk diri mereka sendiri. Sebagai contoh, setiap individu belalang akan memberi makan dan mereproduksi dirinya sendiri secara independen. Hal ini berbeda dengan koloni rayap, seluruh kelompok atau kasta rayap bertanggung jawab untuk memberi makan orang tua dan saudara kandung mereka, sementara kasta lain bertanggung jawab untuk reproduksi. Karena ini pembagian kerja, koloni individu berfungsi sebagai hewan tunggal.
Berikut ini adalah deskripsi tentang bagaimana koloni rayap di bawah tanah berkembang biak dan bagaimana kasta yang berbeda berinteraksi dan berkomunikasi ketika koloni sedang tumbuh.
Pembentukan Koloni
Selama musim penghujan, para pemilik rumah mungkin mulai melihat rayap bersayap (laron) mulai muncul dalam jumlah besar di dalam rumah mereka atau dari dalam tanah rumah mereka. Ini adalah swarmer yaitu jenis rayap yang berada di bawah tanah dan sudah siap berkembang biak.
Para swarmer adalah calon raja dan ratu rayap baru yang harus meninggalkan koloni induknya secara bersama-sama untuk kawin dan membangun koloni baru mereka sendiri. Para rayap ini berpasangan selama penerbangan mereka, lalu mendarat dan mencari tempat untuk memulai sebuah keluarga.
Sayap rayap akan putus dengan segera setelah mendarat, dan raja baru dan ratu memulai koloni mereka dengan menggali sebuah ruangan kecil di sebidang tanah yang cukup lunak dan biasanya bila pada sebuah bangunan, mereka akan mulai masuk dari retakan yang ada di lantai keramik naupun celah lainnya. Ketika ruangan cukup besar, mereka akan merangkak masuk, menutuh kembali jalur masuk sehingga Tidak terlihat dari luar.
Mulai saat itulah, bersama sebagai ratu dan raja rayap dimana mereka akan menghabiskan sisa hidup mereka dibawah tanah. Ratu akan mulai bertelur untuk pertama kalinya, dari telur trrsebut dalam beberapa hari atau minggu perkawinan akan mulai dibuahi. Awalnya, raja dan ratu karena merupakan rayap yang masih muda dan belum berpengalaman sebagai induknya rayap. Maka, kapasitas bertelur dari sang ratu akan terus meningkat seiring waktu yang berjalan, keturunan yang lebih dulu menetas akan mulai membantu untuk merawat adik mereka. Dari situlah, sebaih koloni baru akan terus tumbuh dengan semakin meningkatnya jumlah populasi rayap yang terus bertambah setiap tahunnya.
Raja dan ratu merupakan rayap reproduktif yang memiliki rentang hidup terlama di dalam Sebuah koloni. Mereka dapat bertahan selama satu dekade atau lebih dan dapat menghasilkan koloni besar dengan ribuan bahkan jutaan anak.
Rayap bawah tanah yang paling umum ditemukan di Indonesia adalah rayap tanah, koloni dewasa diperkirakan memiliki anggota koloni lebih dari 60.000 pekerja. Koloni rayap di tanah yang besar ini sering menjadi terdesentralisasi dari waktu ke waktu dan menempati beberapa tempat yang saling terhubung oleh jaringan terowongan yang berada dibawah tanah.
Kasta rayap yang berada di bawah tanah
Kasta Rayap Reproduktif Utama
Seperti dijelaskan di atas, koloni tanah yang sudah dewasa, diwaktu-waktu tertentu dalam setahun, akan menghasilkan jumlah besar swarmers bersayap atau "alate" yang akhirnya akan menjadi rayap raja dan ratu.
Jenis rayap yang umumnya di Indonesia disebut laron ini berwarna gelap dan merupakan satu-satunya kasta dengan mata fungsional. Para laron akan mulai kehilangan sayap mereka setelah penerbangan singkat di mana mereka mulai memilih pasangan hidupnya. Raja rayap yang baru itu tetap tidak berubah dari segi bentuk dan ukuran tubuhnya setelah kehilangan sayapnya. Namun, hal ini sangat berbeda ketika sang ratu yang baru mulai menghasilkan telur, perutnya tumbuh lebih besar dengan perkembangan indung telurnya. Ketika dia meregang, segmen tubuhnya menarik lebih jauh memperlihatkan selaput putih di antara pembatas perutnya.
Hal ini membuat penampilan ratu rayap terlihat lebih memiliki garis pada bagian perutnya. Ratu rayap tanah akan meregang sampai dia berukuran sekitar 14,5 mm panjangnya. Pada titik ini dia menjadi mesin petelur, yang bisa menghasilkan lebih dari 500 keturunan per tahun.
Kasta Reproduktif sekunder
Koloni rayap berasal dari sepasang tunggal rayap reproduksi, yakni sang raja dan ratu.
Namun, jika raja atau ratu harus mati, individu lain dalam koloni akan mulai mengembangkan organ reproduksi fungsional untuk menggantikan mereka. Individu-individu ini disebut reproduktif sekunder. Mereka memliki warna lebih terang yang membedakan adalah ukuran mereka lebih besar dari rayap pekerja. Dalam koloni dewasa kasta reproduksi sekunder ini dapat berkembang meskipun masih ada ratu yang memproduksi. Ketika ini terjadi, anggota kasta reproduksi sekunder akan menghasilkan mayoritas telur, menyebabkan koloni tumbuh pada tingkat yang jauh lebih cepat.
Namun, meskipun tidak ada reproduksi sekunder individu dapat menghasilkan telur sebanyak yang dapat diproduksi oleh sang ratu, jumalh merwka bisa menvapai beberapa ratus dalam satu koloni yang sama, sehingga mereka dapat menghasilkan ribuan telur.
Reproduksi sekunder juga dapat berkembang di sarang satelit di mana sekelompok pekerja telah terpisah dari koloni orang tua utamanya. Pemecahan atau pembuatan sarang baru ini dapat semakin memperluas wilayah pencarian makanan dari koloni asli.
Rayap Kasta Pekerja
Kasta rayap pekerja ini adalah kasta yang dapat ditemukan pada kayu yang terserang rayap.
Para pekerja bertanggung jawab atas semua kerja di koloni. Mereka merawat rayap muda, memperbaiki sarang, membangun terowongan, mencari sumber makanan dan membawanya kembali ke sarang.
Rayap pekerja yang masih muda biasanya diberikan tugas internal terlebih dahulu di dalam koloni seperti memberi makan dan merawat yang muda, sementara para pekerja yang lebih tua dan diberikan tugas keluar dan diberikan pekerjaan yang lebih berbahaya dari mencari makan dan membangun sarang.
Rayap pekerja ini berjenis kelamin laki-laki dan perempuan tetapi mereka secara fungsional steril. Mereka berwarna putih susu dan tidak memiliki sayap atau mata. Tubuh pekerja rayap lunak, tetapi mulutnya sangat keras dan bisa digunakan untuk mengunyah kayu.
Rayap Kasta Prajurit
Pasukan tentara rayap tanah ini adalah para pembela koloni. Mereka melindungi koloni dari musuh seperti semut dan sesama rayap yang berasal dari koloni yang berbeda. Ketika kita membuka jalur tanah dengan mendongkrak sedikit jalur tanah ini, maka kita akan melihat para prajurit akan segera berkumpul di sekitar lubang ini untuk berjaga-jaga melawan penjajah.
Rayap prajurit ini mirip sekali dengan rayap pekerja karena mereka buta, bertubuh lunak dan tanpa sayap. Namun, para prajurit mempunyai warna
kepala coklat yang berukuran besar, keras, sedikit kekuningan dan telah telah diberadaptasi untuk memiliki kemampuan bertarung.
Kepala memiliki sepasang rahang yang memiliki ukuran sangat besar yang digunakan untuk menusuk, memotong dan membunuh musuh (terutama semut).
Namun, mandibula (capit) yang besar mebuat para prajurit ini tidak dapat makan sendiri, sehingga mereka harus bergantung pada pekerja untuk mendapatkan makanan.
Perilaku Rayap Tanah ini tidak diketahui secara pasti bagaimana rayap yang berada dibawah tanah ini dapat menemukan sumber makanan. Diperkirakan bahwa rayap hanya membagi wilayah di sekitar sarang dan mulai menggali jaringan terowongan. Ketika mereka menggali, mereka datang kontak dengan kayu yang terkubur dalam prosesnya.
Ketika makanan ditemukan, rayap lainnya dipanggil untuk datang ke sumber makanan dan terowongan lain yang tidak produktif segera ditutup. Sedangkan untuk mencari makan pada berbagai koloni kecil rayap sulit diprediksi. Koloni kecil dapat mencari makan hanya beberapa meter jika makanan berlimpah. Beberapa koloni yang lebih besar mungkin mencari makanan di atas area seukuran lapangan sepak bola. Namun, tergantung pada musim dan cuaca, koloni tidak bisa mencari makanan di seluruh rentang wilayah mereka setiap saat. Ini juga telah dihipotesiskan bahwa beberapa koloni kecil yang terkait dapat mencakup jarak makan yang lebih besar daripada yang koloni besar.
Untuk mencari sumber makanan yang sudah didapatkan, maka rayap biasanya menghasilkan bahan kimia disebut feromon yang mempengaruhi perilaku mereka. Feromon ini pada dasarnya adalah bau yang mengirim pesan ke rayap yang berada dalam koloninya. Sementara terowongan dari tanah, rayap mencari makan menyebarkan jejak feromon yang mereka keluarkan dari kelenjar di perut mereka.
Ketika sumber makanan berada semakin dekat, maka jejak bau semakin intensif untuk mengundang rayap lain ke tempat makan. Namun, intensitas upaya perekrutan (jejak bau) dipengaruhi oleh suhu tanah, kelembaban dan pemadatan serta ukuran dan kualitas sumber makanan.
Rayap tanah juga mencari makanan di atas tanah sebagai sumber makanan, seperti kayu struktural di rumah dan struktur lainnya.
Untuk melindungi diri mereka sendiri dari pengeringan dan predator seperti dari semut saat mencari makan di atas tanah, maka rayap membangun tabung panjang dari lumpur dan kotoran. Pekerja rayap melakukan perjalanan kembali dan di dalam tabung ini antara tanah dan struktur di atas tanah.
Tabung lumpur ini disebut jalur tanah. Jalur tanah ini sangat mudah dilihat dan merupakan salah satu cara terbaik untuk mengidentifikasi potensi mulai munculnya serangan rayap.
Begitu sumber kayu telah ditemukan, rayap membangun utilitas atau tabung kerja yang lebih besar dan permanen. Tabung utilitas adalah jalan raya yang mengalir dari galeri rayap bawah tanah langsung ke sumber makanan. Tabung utilitas dapat menutupi jarak yang cukup jauh di atas fondasi bangunan atau di sepanjang dinding eksterior untuk mencapai bagian dalam kayu. Kadang-kadang rayap tanah membangun tabung lain yang mengalir dari kayu struktural kembali ke tanah. Tabung-tabung ini disebut jalur kembali dan memiliki berat lebih ringan, dan memiliki warna lebh cerah dari tabung utilitas karena mengandung lebih banyak serat kayu yang diambil dari sumber makanan.
Di bawah tanah, rayap juga membangun jenis tabung lumpur keempat sebagai tambahan bagi mereka yang dapat memfasilitasi mereka guna mencari makanan. Ini disebut tabung kerumunan. Tabung-tabung besar dibangun secara musiman hanya memiliki panjang 4-8 inci di atas tanah. Tabung-tabung ini menyediakan pintu keluar bagi para laron bersayap yang meninggalkan koloni.
Kebutuhan Tempat Lembab
Rayap tanah mereka Tidak tahan dengan cuaca dan suhu yang kering di luar tanah, inilah sebabnya mengapa mereka harus hidup di dalam tanah. Tanah memiliki kapasitas untuk menahan air dalam jangka waktu yang lama dan menjaga koloni tetap lembab. Ketika rayap mencari makan di atas tanah, mereka harus mempertahankan koneksi mereka ke tanah sehingga para pekerja dan tentara dapat kembali secara berkala untuk mendapatkan kelembaban bagi tubuh mereka. Jalur tanah yang terbuat dari lumpur yang mereka buat menyediakan kebutuhan rayap untuk dapat tetap terhubung dengan tanah.
Jika jalur tanah rusak, rayap pekerja akan berusaha keras untuk segera memperbaikinya. Jika jalur tanah tidak bisa dengan segera diperbaiki, rayap yang berada di atas tanah akan lebih cepat mati karena dehidrasi. Namun, pada beberapa kasus sebuah koloni rayap tanah memang juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi di atas tanah.
Biasanya, serangan rayap yang berada di atas tanah ini hampir bisa dipastikan akan dengan midah ditemukan dalam kayu yang cenderung lembab. Masalah kelembaban ini muncul akibat dari akumulasi daun yang menyimpan tulang air pada atap bangunan, bisa juga karena adanya pipa bocor atau rembesan yang berada di dalam tembok, atau ventilasi yang buruk di ruangan. Dalam kasus seperti itu, koloni dapat bertahan hidup di atas tanah sampai sumber makanan pada lokasi tersebut habis.
Nutrisi dan Makanan Rayap
Meskipun rayap tanah dapat mengunyah dan merusak banyak bahan dengan tekstur yang keras seperti kayu, namun sebenarnya mereka hanya dapat memperoleh nutrisi dari selulosa. Namun, rayap bawah tanah tidak bisa mencerna selulosa sendiri. Untuk mencerna kayu, rayap tanah memiliki sejumlah besar mikroorganisme yang berada di usus mereka yang dapat mengubah serat kayu menjadi nutrisi yang dapat digunakan. Jika tidak ada mikroorganisme usus, rayap bisa makan terus-menerus tetapi akan tetap mati karena tidak bisa mencernanya.
Di dalam koloni rayap, biasanya makanan dibagi dari mulut ke mulut (proses yang disebut trophallaxis). Rayap pekerja mencari makan dan mereka akan menyimpan selulosa makanan ini di usus mereka. Mereka kemudian kembali ke sarang dan memberi makan rayap yang masih muda, tentara, dan reproduktif.
Rayap yang masih muda ini memiliki karakter yang sangat unik dalam kebutuhan nutrisi mereka, karena seperti semua serangga remaja lainnya, mereka harus secara berkala melepaskan kulit mereka (exoskeleton) agar tumbuh (molting). Ketika mereka melakukan ini, mereka juga melepaskan lapisan perut belakang mereka, dimana terdapat selulosa kayu yang sudah dicerna mikroorganisme hidup didalam pertanyaan ikut terbuang. Setelah molting rayap tidak lagi memiliki mikroorganisme dan tidak dapat mencerna makanan.
Dalam rangka untuk mengisi pasokan mikroorganisme mereka, rayap muda memakan cairan (yang mengandung mikroorganisme) yang telah dikeluarkan dari kulit belakang rayap yang lebih tua. Proses memakan makanan dari anus ini disebut sebagai prokodeal. Meskipun kedengarannya menjijikkan, pemberian makan ini sangat penting untuk kelangsungan hidup koloni rayap.
Perilaku Rayap untuk Selalu Berkerumun
Berkerumun adalah metode rayap untuk melakukan penyebaran dan membangun sebuah koloni baru. Laron yang muncul dari dalam koloni didalam tanah, pada waktu-waktu tertentu dalam setahun ketika kondisinya cocok. Puncak musim berkerumun untuk rayap tanah adalah pada datangnya awal waktu musim penghujan. Rayap tanah biasanya berkerumun selama siang hari di hari-hari hangat setelah hujan.
Para laron rayap ini sangat tertarik pada cahaya, sehingga jika mereka muncul di dalam ruangan mereka akan terlihat terbang ke kusen jendela dan membuka pintu. Biasanya, rayap juga berkeliaran di dalam ruangan atau di luar adalah indikasi pertama bagi pemilik rumah bahwa bangunan mereka sedang diserang oleh rayap.